Selasa, 24 Agustus 2010

Apa Itu ASMA (Definisi Asma), Bagaimana Mengetahui Dan Mengobati Asma

Definisi Asma:
Sebelum lebih jauh kita membahas soal asma, ada baiknya kita tahu dulu apa itu asma/ definisi asma.
Apa itu asma? Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.

Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2 ) dikeluarkan.

Bagaimana cara mengetahui asma?
Saat anda mendatangi dokter anda untuk konsultasi, dokter anda akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma? Pertanyaan ini akan mendukung pendapat mereka untuk melakukan test fungsi paru anda atau test pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan sebelum mereka memberikan resep/obat-obatan dan terapi kepada anda.

Test fungsi saluran pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan indikasi asma.

Siapa saja yang berisiko asma?

Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia dibawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tiga puluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena allergi terhadap sumber allergi tertentu.

Gejala Asma

Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.

Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut. Gambar dibawah ini adalah gambar penampang paru dalam keadaan normal dan saat serangan asma.

Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan di luar serangan. Artinya, pada saat serangan, penderita asma bisa kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak napas hebat dan bahkan sampai seperti tercekik), tetapi di luar serangan dia sehat-sehat saja (bisa main tenis 2 set, bisa jalan-jalan keliling taman, dan lain-lain). Inilah salah satu hal yang membedakannya dengan penyakit lain (keluhan sesak pada asma adalah revesibel, bisa baik kembali di luar serangan, sementara pada PPOK adalah irreversible , tetap saja sesak setiap waktu).

Faktor Pencetus Serangan Asma

A. Faktor penjamu, faktor pada pasien

+ Aspek genetik
+ Kemungkinan alergi
+ Saluran napas yang memang mudah terangsang
+ Jenis kelamin
+ Ras/etnik

B. Faktor lingkungan

1. Bahan-bahan di dalam ruangan :
- Tungau debu rumah
- Binatang, kecoa
2. Bahan-bahan di luar ruangan
- Tepung sari bunga
- Jamur
3. Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap,
pewarna makanan
4. Obat-obatan tertentu
5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
6. Ekspresi emosi yang berlebihan
7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
9. Infeksi saluran napas
10. Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketik
melakukan aktivitas fisik tertentu.
11. Perubahan cuaca



Bagaimana mengobati asma?

Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari fa k tor-faktor pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma secara

Tips dan Trik Cara Memperoleh Ereksi Maksimal

Bagaimana sih Tips dan Trik Cara Memperoleh Ereksi Maksimal?

Mungkin itu pertanyaan yang sering muncul di benak para pria yang merasa kurang menikmati hubungan seks dengan maksimal. Dalam permainan cinta, pastinya ada pasangan yang pernah mengalami ereksi setengah-setengah. Hal itu pastinya membuat
prosesi tidak bisa berjalan maksimal dan parahnya lawan main kita dapat
merasakan ketidakmaksimalan ereksi ini. Waduh, bagaimana solusinya yah!

Tubuh manusia memang tidak saja berkait dengan kebugaran tapi juga dengan
aspek di luar tubuh yang dapat mengganggu melalui pikiran dan perasaan
kita. Jika permasalahan di luar tubuh tersebut sangat memusingkan maka
dampaknya akan dirasakan oleh seluruh bagian tubuh manusia.

Kebugaran fisik dan kebugaran mental menjadi kunci dalam berhubungan seks.
Ada orang yang melakukan hubungan seks sebagai pelepasan pikiran, ada juga
orang yang melakukan seks sebagai proses untuk relaksasi dan kesegaran
tubuh bahkan ada orang yang berhubungan seks untuk menyembuhkan flu nya.
Bagian mana yang Anda pilih? silahkan saja. Tapi ingat! Jangan berhubungan
seks dengan pikiran yang menumpuk-numpuk, karena hasilnya pun tidak
maksimal.

Graham Masterton dalam bukunya Wild In Bed Together mengatakan bahwa
kinerja puncak seks adalah 10 persen kemampuan fisik, 20 persen pengalaman
dan pengetahuan, dan 60 persen kontrol mental. Pikiran yang bugar dan
segar memang dibutuhkan agar dapat ereksi. Selain itu juga, kaum pria juga
harus melatih dirinya untuk mendapatkan konsentrasi yang tinggi agar dapat
ereksi dengan maksimal.

Nah, berikut adalah Tips dan Trik Cara Memperoleh Ereksi Yang Maksimal yang disarankan Masterton:

7 Tanda-Tanda Bayi Autis

Sebagian besar gejala autisme telah terlihat sejak anak usia di bawah 3 tahun. Bahkan, beberapa orangtua sudah melihat tanda-tanda autisme ketika bayi mereka berusia 9 bulan.
Berikut adalah 7 tanda-tanda bayi Autis:
1. Apakah anak Anda memiliki rasa minat terhadap anak-anak lain? (Ya / Tidak)
2. Apakah anak Anda pernah menggunakan jarinya untuk menunjukkan ketertarikannya pada sesuatu? (Y / T)

Apa itu Usus Buntu, Penyebab Usus Buntu dan Bagaimana Tanda atau Gejala Penyakit Radang Usus Buntu?

Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, Organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Pada awalnya Organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid.

Seperti organ-organ tubuh yang lain, appendiks atau usus buntu ini dapat mengalami kerusakan ataupun ganguan serangan penyakit. Hal ini yang sering kali kita kenal dengan nama Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis).

# Penyebab Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis)

Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.

Diantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan dan kuat dugaannya sebagai penyabab adalah faktor penyumbatan oleh tinja/feces dan hyperplasia jaringan limfoid. Penyumbatan atau pembesaran inilah yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak. Perlu diketahui bahwa dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu.

Makan cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya sering kali tak tercerna dalam tinja dan menyelinap kesaluran appendiks sebagai benda asin, Begitu pula terjadinya pengerasan tinja/feces (konstipasi) dalam waktu lama sangat mungkin ada bagiannya yang terselip masuk kesaluran appendiks yang pada akhirnya menjadi media kuman/bakteri bersarang dan berkembang biak sebagai infeksi yang menimbulkan peradangan usus buntu tersebut.

Seseorang yang mengalami penyakit cacing (cacingan), apabila cacing yang beternak didalam usus besar lalu tersasar memasuki usus buntu maka dapat menimbulkan penyakit radang usus buntu.

# Gambaran Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis)

Peradangan atau pembengkakaan yang terjadi pada usus buntu menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna pada usus buntu (appendiks) akibat adanya tekanan, akhirnya usus buntu mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan (gangren) karena sudah tak mendapatkan makanan lagi.

Pembusukan usus buntu ini menghasilkan cairan bernanah, apabila tidak segera ditangani maka akibatnya usus buntu akan pecah (perforasi/robek) dan nanah tersebut yang berisi bakteri menyebar ke rongga perut. Dampaknya adalah infeksi yang semakin meluas, yaitu infeksi dinding rongga perut (Peritonitis).

# Tanda dan Gejala Penyakit Radang Usus Buntu

Gejala usus buntu bervariasi tergantung stadiumnya;

1. Penyakit Radang Usus Buntu akut (mendadak).
Pada kondisi ini gejala yang ditimbulkan tubuh akan panas tinggi, mual-muntah, nyeri perut kanan bawah, buat

Cara Yang Efektif Untuk Mengatasi Ejakulasi Dini

Teknik mengatasi Ejakulasi dini

Ejakulasi dini atau "junior" yang terlalu cepat "selesai" menempati urutan kedua setelah disfungsi ereksi sebagai gangguan seksual yang paling sering dialami pria. Masalah seksual ini juga mencemaskan para pria karena takut dibilang tidak perkasa.

Seorang pria disebut mengalami ejakulasi dini (ED) bila ia sudah ejakulasi kurang dari dua menit. Menurut dr.Andi Riyanto, Sp.RM, dari RS. Pantiwilasa Citarum, Semarang, pada kondisi normal, seseorang biasanya mampu ejakulasi dan penetrasi selama 5-10 menit.

Ejakulasi dini dibagi menjadi dua jenis, primer dan sekunder. "ED primer terjadi bila sejak awal ia berhubungan seks tidak dapat mengontrol ejakulasinya," katanya. Sedangkan ED sekunder terjadi bila dulunya orang tersebut bisa mengontrol ejakulasi tapi beberapa waktu terakhir ini tidak dapat mengontrolnya karena suatu sebab.

Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi ejakulasi dini adalah dengan melakukan terapi seks. "Ini merupakan latihan untuk mengontrol ejakulasi yang dilakukan dengan bantuan istri," paparnya.

Pada dasarnya, terapi seks melibatkan dua teknik, yaitu teknik start and stop, serta teknik squeeze (penekanan), yakni istri menekan bagian pangkal atau ujung penis pada saat suami merasa akan ejakulasi.

Ada beberapa langkah yang bisa dipilih pasangan untuk melakukan terapi seks.
1. Suami berbaring telentang dan istri melakukan masturbasi dengan tangan. Saat suami akan ejakulasi, istri menekan penis (di bagian pangkal atau ujung) untuk menghambat ejakulasi selama 5-10 detik atau sampai rasa ingin ejakulasi reda.

Senin, 23 Agustus 2010

Risiko Asma Pada Orang Gemuk

Jika seseorang bertambah berat badan terus sampai gemuk, sangat mungkin seseorang akan menderita asma. Risiko asma pada orang gemuk tiga kali lebih besar dibandingkan orang dengan berat badan normal. Tren ini terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir.
Dr.Jun Ma dari California, Amerika Serikat, meneliti kaitan antara asma dan kegemukan dengan melihat data survei Nasional Kesehatan dan Gizi Pemeriksaan Survey tahun 2005-2006 yang melibatkan 4.500 pria dan wanita. Sepertiga dari responden adalah yang kelebihan berat badan.
Sekitar 41 persen responden memiliki beberapa jenis alergi, dan 8 persen menderita asma. Alergi dan asma berkaitan erat. Sementara itu, 12 persen orang gemuk menderita asma, jumlah ini lebih besar daripada orang dengan berat badan normal (enam persen).